ANALISIS MASALAH KEKURANGAN ENERGI PROTEIN (KEP)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAPADDE
KECAMATAN UJUNG KOTA PAREPARE TAHUN 2010
v
Masalah
gizi yang frekuensinya paling besar terjadi di masyarakat adalah penyakikt Kurang Energi Protein (KEP).
v
KEP
didefenisikan sebagai keadaan kurang gisi yang di sebabkan oleh rendahnya
konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari, sehingga tdk memenuhi Angka
Kecukupan Gizi (AKG). Anak balita merupakan kelompok umur yang sering menderita
kekurangan gizi, KEP pada anak-anak dapat menghambat pertumbuhan, rentan
terhadap penyakit infeksi dan mengakibatkan rendahnya tingkat kacerdasan.
Sediooetomo
(1999) KEP merupakan penyakit yang disebabkan asupan makanan yang kurang dan
penyakit/kelainan yang diderita anak, penyakit infeksi, malabsorbsi dan
lain-lain.
v
Nilai
sosial yang berpengaruh terhadap masalah gizi tersebut adalah karena adanya
kepercayanan mitos dalam masyarakat utamanya masyarakat bugis. Mereka
mempercayai sesuatu yang mereka anggap
pantangan dan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap anaknya. Padahal
yang sebenarnya itu sangat berguna dalam pemenuhan gizi, misalnya “Orang tua
melarang anaknya makan ikan terlalu banyak karena mereka berangapan bahwa hal
itu dapat menyebabkan cacingan”.
v
Luas
dan besar masalah gizi pada wilayah kerja Puskesmas Perawatan Lapadde sebanyak
83,33 %. 18 orang yang mengalami gizi kurang terdiri dari 9 orang laki-laki dan
9 orang perempuan, dan adapula yang mengalami gizi buruk sebanyak 2 orang dari
perempuan.
v
Karakteristik
yang mengalami masalah gisi
NO
|
UMUR
(BULAN)
|
BERAT BADAN
|
|
LAKI-LAKI
|
PEREMPUAN
|
||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
|
5
11
12
14
15
16
18
20
22
24
30
33
38
42
47
|
≤ 4,3
≤ 5,8
≤ 6,0
≤ 6,3
≤ 6,4
≤ 6,6
≤ 6,8
≤ 7,0
≤ 7,2
≤ 7,5
≤ 8,1
≤ 8,51
≤ 8,75
≤ 9,41
≤ 9,71
|
≤ 3,9
≤ 5,4
≤ 5,6
≤ 5,9
≤ 6,0
≤ 6,1
≤ 6,4
≤ 6,6
≤ 6,8
≤ 7,0
≤ 7,6
≤ 8,03
≤ 8,33
≤ 9,05
≤ 9,29
|
v
Jika
dilihat dari data yang ada, dapat ditarik kesimpulan bahwa kesadaran masyarakat
tentang pentingnya gizi masih sangat kurang, karena dilihat dari jumlah anak
yang didata hanya 16,7% anak yang tidak mengalami masalah gizi.
v
Berdasarkan
data yang di dapat di wilaya kerja puskesmas perawatan Lapadde kami menarik
kesimpulan bahwa masalah ini merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena
yang mengalami kurang gizi, diatas dari 50% jadi bisa dikatakan KLB atau
kejadian luar biasa.
v
Yang
menyebabkan terjadinya masalah gizi tersebut adalah faktor prilaku, ekonomi dan
lingkungan.
v
Ada
faktor etnik, misalnya dalam hal pemberian makanan, biasanya mereka lebih
mendahulukan laki-laki dari pada perempuan, mendahulukan suami dari pada anak,
maksudnya melarang anaknya mkan sebelum suamunya selesai makan. Sedangkan
faktor gender tidak berpengaruh terhadap terjadinya penyakit KEP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar